Pages

Senin, 12 September 2011

PUBLIC RELATION (MATERI 1)

PUBLIC RELATION

     Dapat di ketahui Public Relation atau Hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama.

     Menurut sejarah, pada awal nya kemunculan istilah Manajemen Humas berkenan dengan suatu puncak krisis pada tahun 1906. Saat itu terjadi pemogokan total buruh di industri pertambangan batu bara di Amerika Serikat. Sebagai akibat nya adalah terancam nya kelumpuhan total industri batu bara terbesar di negara tersebut. Pada titik puncak krisis yang berlangsung tersebut, muncul Ivy Ledbetter Lee seorang tikoh Public Relation/Humas pertama, yang berlatar belakang jurnalis. Beliau mengajukan Manajemen Humas sebagai salah satu solusi atau sebagai jalan keluar untuk mengatasi krisis yang tengah terjadi di industri batu bara Amerika Serikat sebagai akibat pemogokan massal untuk meminta kenaikan upah.

     Menurut Edward L. Bernay, dalam buku nya Public Ralation (1952, University of Oklahoma Press), terdapat 3 fungsi utama humas, yaitu :

  1. Memberikan penerangan kepada masyarakat.
  2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung.
  3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya.
     Dari pemaparan definisi dan fungsi Public Relation tersebut di atas dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa ciri khas proses dan fungsi manjamen humas adalah sebagai berikut :
  1. Menunjukan kegiatan tertentu (Action)
  2. Kegiatan yang jelas (Activities)
  3. Adanya perbedaan khas dengan kegiatan lain (Different)
  4. Terdapat suatu kegiatan tertentu (Important)
  5. Adanya kepentingan bersama (Common Interest)
  6. Terdapat komunikasi dua arah timbal balik (Reciprocal two ways traffic communication)
     Kemudian, berdasarkan ciri khas kegiatan Humas/PR tersebut, menurut pakar Humas Internasional, Cutlip and Canfield (1982) fungsi public relations dapat di rumuskan, sebagai berikut :
  1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama
  2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publik nya yang merupakan khalayak sasaran.
  3. Mengidentifikasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang di wakilinya, atau sebaliknya.
  4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.
  5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi ke dua belah pihak.
     Perkembangan profesionalisme public relations yang berkaitan dengan pengembangan peranan public relation, baik sebagai praktisi maupun profesional dalam suatu organisasi atau perusahaan merupakan salah satu kunci untuk memahami fungsi public relations dan komunikasi organisasi. Selain itu, hal tersebut juga merupakan kunci untuk pengembangan peranan praktisi PRO-Public Relation Officer dan pencapian profesionalisme dalam public relations.

     Peranan public relations dalam suatu organisasi dapat di bagi empat kategori (Dozier & Broom, 1995) :
  1. Penasehat Ahli (Expert Presciber)
    Seorang praktisi pakar public relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publik nya. Hubungan praktisi pakar public relations dengan manajemen organisasi seperti : hubungan antara dokter dan pasiennya.
  2. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator) 
    Praktisi Public Relation bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untk mendengar apa yang di inginkan dan di harapkan oleh publik nya. Di pihak lain, dia juga di tuntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepad pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari ke dua belah pihak.
  3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah
    Peranan praktisi public relations dalam proses pemecahan persoalan public relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini di maksudkan untuk membantu pimpinan Organisasi baik sebagai penasehat (Adviser) hingga mengambil tindakn eksekusi (Keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah di hadapi secara rasional dan profesional.
  4. Teknisi Komunikasi (Communication Technician)
    Peranan ini sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi. Sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan yaitu, secara teknis komunikasi, baik arus maupun media komunikasi yang di pergunakan dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari bawahan ke tingkat atasan.

    Dari ke empat peranan public relations tersebut, dapat terlihat mana yang berperan dan berfungsi pada tingkat manajerial, ketrampilan hubungan antar individu (human relations skill) dan ketrampilan teknis ( technical skill) dalam manajemen humas.
     Adapun ruang lingkup tugas public relations dalam sebuah organisasi/lembaga antara lain meliputi aktivitas :
  1. Membina Hubungan ke Dalam (Publik Internal)
    Adalah publik yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang public relations harus mampu mengidentifikasikan atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu di jalankan oleh organisasi.
  2. Membina Hubungan Keluar (Publik Eksternal)
    adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang di wakilinya.
     Dengan demikian, seperti yang di jelaskan di atas, peran Humas/PR tersebut bersifat dua arah yaitu berorientasi ke dalam (inward looking), dan ke luar (outward looking). Menurut H.Fayol beberapa kegiatan dan sasaran public relations adalah :
  1. Membangun Identitas dan Citra Perusahaan
    Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif dan mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak.
  2. Menghadapi Krisis
    Menangani keluhan (complaint) dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk menajemen krisis.
  3. Mempromosikan Aspek Kemasyarakatan
    Mempromosikan yang menyangkutkepentingan publik dan mendukung kegiatan kampanye sosial anti merokok, serta menghindari obat-obatan terlarang dan lain sebagainya.
     Peranan umum publi relations/humas dalam menajemen suatu organisasi itu terlihat dengan adanya beberapa aktivitas pokok kehumasan yaitu :
  1. Mengevaluasi sikap atau opini publik.
  2. Mengidentifikasikan kebijakn & prosedur organisasi/perusahaan dengan kepentingan publiknya.
  3. Merencanakan & melaksanakan penggiatan aktivitas public relations/humas.
     Di kaitkan dengan pemahaman Manajemen Humas apabila di tinjau dari segi selain fungsi manajemen dan proses dalam kegiatan komunikasi (yang merupakan faktor utama yang dapat menentukan kelancaran proses  manajemen dalam fungsi kehumassan dari lembaga yang di wakilinya) maka pada umumnya manajemen humas melalui fungsi atau beberapa tahapan-tahapan sebagai berikut :
  1. Perencanaan (Planning)
  2. Pengorganisasian (Organizing)
  3. Pengkomunikasian ( Communicating)
  4. Pengawasan (Controlling)
  5. Penilaian (Evaluating)

  







Tidak ada komentar:

Posting Komentar